Skip to main content

H&r Block Tax Software Premium + State 2018 With 5% Refund Bonus Offer [pc Download] Updated FREE

H&r Block Tax Software Premium + State 2018 With 5% Refund Bonus Offer [pc Download]

Hidrogen, ane H
Hydrogen discharge tube.jpg

Bercahaya ungu dalam kondisi plasma

Hydrogen Spectra.jpg

Garis spektrum hidrogen

Sifat umum
Nama, simbol hidrogen, H
Pengucapan /hidrogèn/[1]
Penampilan gas tak berwarna dengan nyala ungu dalam keadaan plasma
Hidrogen di tabel periodik

Hydrogen (diatomic nonmetal)

Helium (noble gas)

Litium (alkali metal)

Berilium (alkaline earth metal)

Boron (metalloid)

Karbon (polyatomic nonmetal)

Nitrogen (diatomic nonmetal)

Oksigen (diatomic nonmetal)

Fluor (diatomic nonmetal)

Neon (noble gas)

Natrium (alkali metal)

Magnesium (alkaline earth metal)

Aluminium (post-transition metal)

Silikon (metalloid)

Fosfor (polyatomic nonmetal)

Belerang (polyatomic nonmetal)

Klor (diatomic nonmetal)

Argon (noble gas)

Kalium (alkali metal)

Kalsium (alkaline earth metal)

Skandium (transition metal)

Titanium (transition metal)

Vanadium (transition metal)

Kromium (transition metal)

Mangan (transition metal)

Besi (transition metal)

Kobalt (transition metal)

Nikel (transition metal)

Tembaga (transition metal)

Seng (transition metal)

Galium (post-transition metal)

Germanium (metalloid)

Arsenik (metalloid)

Selenium (polyatomic nonmetal)

Bromin (diatomic nonmetal)

Kripton (noble gas)

Rubidium (alkali metal)

Stronsium (alkaline earth metal)

Itrium (transition metal)

Zirkonium (transition metal)

Niobium (transition metal)

Molibdenum (transition metal)

Teknesium (transition metal)

Rutenium (transition metal)

Rodium (transition metal)

Paladium (transition metal)

Perak (transition metal)

Kadmium (transition metal)

Indium (post-transition metal)

Timah (post-transition metal)

Antimon (metalloid)

Telurium (metalloid)

Yodium (diatomic nonmetal)

Xenon (noble gas)

Sesium (alkali metal)

Barium (alkaline earth metal)

Lantanum (lanthanide)

Serium (lanthanide)

Praseodimium (lanthanide)

Neodimium (lanthanide)

Prometium (lanthanide)

Samarium (lanthanide)

Europium (lanthanide)

Gadolinium (lanthanide)

Terbium (lanthanide)

Disprosium (lanthanide)

Holmium (lanthanide)

Erbium (lanthanide)

Tulium (lanthanide)

Iterbium (lanthanide)

Lutesium (lanthanide)

Hafnium (transition metal)

Tantalum (transition metal)

Tungsten (transition metal)

Renium (transition metal)

Osmium (transition metal)

Iridium (transition metal)

Platinum (transition metal)

Emas (transition metal)

Raksa (transition metal)

Talium (post-transition metal)

Timbal (post-transition metal)

Bismut (post-transition metal)

Polonium (post-transition metal)

Astatin (metalloid)

Radon (noble gas)

Fransium (alkali metal)

Radium (alkaline earth metal)

Aktinium (actinide)

Torium (actinide)

Protaktinium (actinide)

Uranium (actinide)

Neptunium (actinide)

Plutonium (actinide)

Amerisium (actinide)

Kurium (actinide)

Berkelium (actinide)

Kalifornium (actinide)

Einsteinium (actinide)

Fermium (actinide)

Mendelevium (actinide)

Nobelium (actinide)

Lawrensium (actinide)

Ruterfordium (transition metal)

Dubnium (transition metal)

Seaborgium (transition metal)

Bohrium (transition metal)

Hasium (transition metal)

Meitnerium (unknown chemical properties)

Darmstadtium (unknown chemical properties)

Roentgenium (unknown chemical properties)

Kopernisium (transition metal)

Nihonium (unknown chemical properties)

Flerovium (post-transition metal)

Moskovium (unknown chemical properties)

Livermorium (unknown chemical properties)

Tenesin (unknown chemical properties)

Oganeson (unknown chemical properties)

-

H

Li
- ← hidrogen → helium
Nomor atom (Z) i
Golongan, blok golongan 1, blok-south
Periode periode one
Kategori unsur nonlogam
Bobot atom standar (A r) one,008[2] (1,00784–1,00811)[3]
Konfigurasi elektron 1s1

per kelopak

1
Sifat fisika
Warna tak berwarna
Fase gas
Titik lebur 13,99 Thou ​(−259,sixteen °C, ​−434,49 °F)
Titik didih xx,271 Grand ​(−252,879 °C, ​−423,182 °F)
Kepadatan padasts (0 °C dan 101,325 kPa) 0,08988 g/50
saat cair, padat.l. 0,07 (0,0763 padat)[4] k/cmthree
Titik tripel 13,8033 1000, ​7,041 kPa
Titik kritis 32,938 K, 1,2858 MPa
Kalor peleburan (H2) 0,117 kJ/mol
Kalor penguapan (Hii) 0,904 kJ/mol
Kapasitas kalor molar (H2)
28,836 J/(mol·K)
Tekanan uap
P(Pa) ane ten 100 1 k ten k 100 k
atT(Thousand) 15 20
Sifat cantlet
Bilangan oksidasi −1, +1 ​oksida amfoter
Elektronegativitas Skala Pauling: ii,20
Jari-jari atom empiris: 25 pm
perhitungan: 53 pm
Jari-jari kovalen 37 pm
Jari-jari van der Waals 120 pm
Lain-lain
Struktur kristal ​heksagon

Struktur kristal Heksagonal untuk hidrogen

Kecepatan suara (gas, 27 °C) 1310 k/s
Konduktivitas termal 180,five m W/(m·K)
Arah magnet diamagnetik[v]
Nomor CAS 1333-74-0
Sejarah
Penemuan H. Cavendish[6] [7] (1766)
Asal nama A. Lavoisier[8] (1783)
Isotop hidrogen terstabil
Iso­pinnacle Kelim­pahan Waktu paruh (t 1/two) Moda peluruhan Pro­duk
oneH 99,98% oneH stabil dengan 0 neutron
2H 0,02% iiH stabil dengan one neutron
3H trace 12,32 thn β 3He
| referensi | di Wikidata

Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium , dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk), atau kadang disebut zat air, adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor cantlet 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu,[a] hidrogen adalah unsur teringan di dunia.

Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta.[ix] [b] Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di Bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.[ten]

Isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam adalah protium, yang inti atomnya hanya mempunyai proton tunggal dan tanpa neutron. Senyawa ionik hidrogen dapat bermuatan positif (kation) ataupun negatif (anion). Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur dan dapat dijumpai dalam air dan senyawa-senyawa organik. Hidrogen sangat penting dalam reaksi asam basa yang mana banyak reaksi ini melibatkan pertukaran proton antar molekul terlarut. Oleh karena hidrogen merupakan satu-satunya atom netral yang persamaan Schrödingernya dapat diselesaikan secara analitik, kajian pada energetika dan ikatan atom hidrogen memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan mekanika kuantum.

Sifat kimia [sunting | sunting sumber]

Kelarutan dan karakteristik hidrogen dengan berbagai macam logam merupakan subjek yang sangat penting dalam bidang metalurgi (karena perapuhan hidrogen dapat terjadi pada kebanyakan logam [11]) dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk menyimpan hidrogen sebagai bahan bakar.[12] Hidrogen sangatlah larut dalam berbagai senyawa yang terdiri dari logam tanah nadir dan logam transisi[thirteen] dan dapat dilarutkan dalam logam kristal maupun logam amorf.[14] Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan oleh distorsi setempat ataupun ketidakmurnian dalam kekisi hablur logam.[15]

Pembakaran [sunting | sunting sumber]

Sebuah obyek hitam seperti cangkir tergantung di bagian bawah pesawat dengan cahaya biru keluar dari lubangnya.

Gas hidrogen (dihidrogen atau molekul hidrogen) sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas.[xvi] Entalpi pembakaran hidrogen adalah −286 kJ/mol.[17] Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:

two H2(chiliad) + Otwo(g) → 2 HiiO(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)[c]

Hidrogen akan meledak sendiri pada temperatur 500 °C.[18] Hidrogen membentuk campuran yang bisa meledak dengan udara dalam konsentrasi hidrogen 4–74%[xix] dan dengan klorin dalam konsentrasi v–95%. Reaksi ledakan dapat dipicu oleh percikan api, panas, atau sinar matahari.

Lidah api [sunting | sunting sumber]

Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Deteksi kebocoran hidrogen yang terbakar mungkin memerlukan detektor api; kebocoran semacam itu bisa sangat berbahaya. Nyala api hidrogen dalam kondisi lain berwarna biru, menyerupai nyala api gas alam berwarna biru.[20] Kasus meledaknya pesawat Hindenburg adalah salah satu contoh terkenal dari pembakaran hidrogen.[21] Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon. Dalam kasus kecelakaan Hindenburg, dua pertiga dari penumpang pesawat selamat dan kebanyakan kasus meninggal disebabkan oleh terbakarnya bahan bakar diesel fuel yang bocor.[22]

Reaktan [sunting | sunting sumber]

H2 relatif tidak reaktif. Basis termodinamika dari reaktivitas yang rendah ini adalah ikatan H-H yang sangat kuat, dengan energi disosiasi ikatan 435,7 kJ/mol.[23] Dasar kinetik dari reaktivitas rendah adalah sifat nonpolar H2 dan polarisabilitasnya yang lemah. H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida, yang merupakan asam berbahaya.[24] Lelehan natrium dan kalium bereaksi dengan gas untuk menghasilkan hidrida masing-masing NaH dan KH. [ rujukan? ]

Reaktivitas H2 sangat dipengaruhi oleh keberadaan katalis logam. Oleh karena itu, walaupun Htwo          mudah terbakar, campuran Hii          dan O2          tidak bereaksi tanpa adanya katalis.        

Aras tenaga elektron [sunting | sunting sumber]

Gambaran atom hidrogen yang menampakkan diameter cantlet dua kali lebih besar dari jari-jari model Bohr(citra tidak berskala).

Aras tenaga keadaan dasar elektron pada cantlet hidrogen adalah −13.6 eV, yang ekuivalen dengan foton ultraviolet kira-kira 92 nm.[25]

Aras tenaga hidrogen dapat dihitung dengan cukup akurat menggunakan model cantlet Bohr yang menggambarkan elektron beredar mengelilingi proton dengan analogi Bumi beredar mengelilingi Matahari. Oleh karena diskretisasi momentum sudut yang dipostulatkan pada awal mekanika kuantum oleh Bohr, elektron pada model Bohr hanya dapat menempati jarak-jarak tertentu saja dari proton dan oleh karena itu hanya beberapa energi tertentu saja yang diperbolehkan.[26]

Deskripsi atom hidrogen yang lebih akurat didapatkan dengan perlakuan mekanika kuantum murni menggunakan persamaan Schrödinger atau dengan perumusan integral lintasan Feyman untuk menghitung rapat kementakan elektron di sekitar proton.[27] Perlakuan yang paling rumit memungkinkan efek kecil dari relativitas khusus dan polarisasi vakum. Dalam perlakuan mekanika kuantum, elektron dalam atom hidrogen dalam keadaan dasar tidak memiliki momentum sudut sama sekali, yang menggambarkan bagaimana "orbit planet" berbeda dari gerakan elektron.

Bentuk-bentuk molekul unsur [sunting | sunting sumber]

Terdapat dua jenis molekul diatomik hidrogen yang berbeda berdasarkan spin relatif inti.[28] Dalam bentuk ortohidrogen, spin dari dua proton adalah paralel dan dalam keadaan triplet; dalam bentuk parahidrogen, spin-nya adalah antiparalel dan dalam keadaan singlet. Pada keadaan standar, gas hidrogen terdiri dari 25% bentuk para dan 75% bentuk orto, juga dikenal dengan sebutan "bentuk normal".[29] Rasio kesetimbangan antara ortohidrogen dan parahidrogen tergantung pada termperatur. Namun oleh karena bentuk orto dalam keadaan tereksitasi, bentuk ini tidaklah stabil dan tidak bisa dimurnikan. Pada suhu yang sangat rendah, hampir semua hidrogen yang ada adalah dalam bentuk parahidrogen. Sifat fisik dari parahidrogen murni berbeda sedikit dengan "bentuk normal".[xxx] Perbedaan orto/para juga terdapat pada molekul yang terdiri dari cantlet hidrogen seperti air dan metilena.[31]

Antarubahan yang tidak dikatalis antara Hii para dan orto meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur; oleh karenanya H2 yang diembunkan dengan cepat mengandung banyak hidrogen dalam bentuk orto yang akan berubah menjadi bentuk para dengan sangat lambat.[32] Nisbah orto/para pada Htwo yang diembunkan adalah faktor yang perlu diperhitungkan dalam persiapan dan penyimpanan hidrogen cair: antarubahan dari bentuk orto ke para adalah eksotermik dan dapat menghasilkan bahang yang cukup untuk menguapkan hidrogen cair tersebut dan menyebabkan berkurangnya komponen cair. Katalis untuk antarubahan orto-para, seperti misalnya senyawa besi, sering digunakan selama pendinginan hidrogen.[33]

Sebuah bentuk molekul yang disebut molekul hidrogen terprotonasi, atau H +
3
, ditemukan pada medium antarbintang (Interstellar medium) (ISM), di mana ia dihasilkan dengan ionisasi molekul hidrogen dari sinar kosmos. Molekul ini juga dapat dipantau di bagian atas atmosfer planet Jupiter. Molekul ini relatif cukup stabil pada lingkungan luar angkasa oleh karena suhu dan rapatan yang rendah. H +
3
adalah salah satu dari ion yang paling melimpah di alam semesta ini, dan memainkan peran penting dalam proses kimia medium antarbintang.[34]

Fasa [sunting | sunting sumber]

  • Hidrogen bertekanan
  • Hidrogen cair
  • Hidrogen slush
  • Hidrogen padat
  • Hidrogen logam

Bentuk monoatomik [sunting | sunting sumber]

Atom H, juga disebut hidrogen nasen atau hidrogen atomik, diklaim eksis secara fana namun cukup lama untuk menimbulkan reaksi kimia. Menurut klaim itu, hidrogen nasen dihasilkan secara in situ, biasanya reaksi antara seng dengan asam, atau dengan elektrolisis pada katode. Sebagai molekul monoatomik, cantlet H sangat reaktif dan oleh karena itu adalah reduktor yang lebih kuat dari Hii diatomik, namun pertanyaan kuncinya terletak pada keberadaan atom H itu sendiri. Konsep ini lebih populer di bidang teknik dan di literatur-literatur lama.

Hidrogen nasen diklaim mereduksi nitrit menjadi amonia atau arsenik menjadi arsina bahkan dalam keadaan lunak. Penelitian yang lebih mendetail menunjukkan lintasan alternatif lainnya dan bukanlah atom H.

Cantlet hidrogen dapat dihasilkan pada temperatur yang cukup tinggi (>2000 K) agar molekul Hii dapat berdisosiasi. Selain itu, radiasi elektromagnetik di atas 11 eV juga dapat diserap H2 dan menyebabkan disosiasi.

Kadang kala, hidrogen yang terserap secara kimiawi pada permukaan logam juga dirujuk sebagai hidrogen nasen, walaupun terminologi ini sudah mulai ditinggalkan. Pandangan lainnya mengatakan bahwa hidrogen yang terserap secara kimiawi itu "kurang reaktif" dari hidrogen nasen disebabkan oleh ikatan yang dihasilkan oleh permukaan katalis logam tersebut.

Senyawa-senyawa [sunting | sunting sumber]

Senyawa kovalen dan senyawa organik [sunting | sunting sumber]

Walaupun Hii tidaklah begitu reaktif dalam keadaan standar, ia masih dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur. Jutaan jenis hidrokarbon telah diketahui, namun itu semua tidaklah dihasilkan secara langsung dari hidrogen dan karbon. Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan unsur yang lebih elektronegatif seperti halogen (F, Cl, Br, I); dalam senyawa ini hidrogen memiliki muatan parsial positif.[35] Ketika berikatan dengan fluor, oksigen ataupun nitrogen, hidrogen dapat berpartisipasi dalam bentuk ikatan non-kovalen yang kuat, yang disebut dengan ikatan hidrogen yang sangat penting untuk menjaga kestabilan kebanyakan molekul biologi.[36] [37] Hidrogen juga membentuk senyawa dengan unsur yang kurang elektronegatif seperti logam dan metaloid, yang mana hidrogen memiliki muatan parsial negatif. Senyawa ini dikenal dengan nama hidrida.[38]

Hidrogen membentuk senyawa yang sangat banyak dengan karbon. Oleh karena asosiasi senyawa itu dengan kebanyakan zat hidup, senyawa ini disebut sebagai senyawa organik.[39] Studi sifat-sifat senyawa tersebut disebut kimia organik[40] dan studi dalam konteks kehidupan organisme dinamakan biokimia.[41] Pada beberapa definisi, senyawa "organik" hanya memerlukan atom karbon untuk disebut sebagai organik. Namun kebanyakan senyawa organik mengandung atom hidrogen. Dan oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon inilah yang memberikan karakteristik sifat-sifat hidrokarbon, ikatan hidrogen-karbon diperlukan untuk beberapa definisi dari kata "organik" di kimia.[39] Jutaan hidrokarbon telah diketahui, dan biasanya terbentuk oleh jalur yang rumit yang jarang melibatkan unsur hidrogen.

Dalam kimia anorganik, hidrida dapat berperan sebagai ligan penghubung yang menghubungkan dua pusat logam dalam kompleks berkoordinasi. Fungsi ini umum ditemukan pada unsur golongan 13, terutama pada kompleks borana (hidrida boron) dan aluminium serta karborana yang bergerombol.[42]

Hidrogen larut dengan mudah dalam banyak logam tanah jarang dan logam transisi[13] dan larut dalam logam nanokristalin dan amorf.[14] Kelarutan hidrogen dalam logam dipengaruhi oleh distorsi lokal atau ketidakmurnian dalam kisi kristal.[15] Sifat-sifat ini mungkin berguna ketika hidrogen dimurnikan dengan melewatkan hidrogen melalui cakram paladium panas, tetapi kelarutan gas yang tinggi merupakan masalah metalurgi, yang berkontribusi pada penggetasan banyak logam,[43] mempersulit desain jaringan pipa dan tangki penyimpanan.[44]

Hidrida [sunting | sunting sumber]

Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah istilah yang tidak mengikat. Oleh kimiawan, istilah "hidrida" biasanya memiliki arti atom H yang mendapat sifat anion, ditandai dengan H. Keberadaan anion hidrida, dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916 untuk golongan I dan II hidrida garam, didemonstrasikan oleh Moers pada tahun 1920 dengan melakukan elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejumlah hidrogen pada anode.[45] Untuk hidrida selain logam golongan I dan Two, istilah ini sering kali membuat kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang rendah. Pengecualian adalah hidrida golongan 2 BeH2 yang polimerik.

Walaupun hidrida dapat dibentuk dengan hampir semua golongan unsur, jumlah dan kombinasi dari senyawa bervariasi, sebagai contoh terdapat lebih dari 100 hidrida borana biner yang diketahui, namun cuma satu hidrida aluminium biner yang diketahui.[46] Hidrida indium biner sampai sekarang belum diketahui, walaupun ada sejumlah komplek yang lebih besar.[47]

Dalam kimia anorganik, hidrida juga dapat berfungsi sebagai jembatan ligan yang menghubungkan dua pusat logam dalam kompleks koordinasi. Fungsi ini banyak ditemukan pada unsur golongan 13, terutama pada borana (hidrida boron) dan kompleks aluminium, serta pada karboran yang berkerumunan.[48]

Proton dan asam [sunting | sunting sumber]

Oksidasi Hii secara formal menghasilkan proton H+. Spesies ini merupakan topik utama dari pembahasan asam, walaupun istilah proton digunakan secara longgar untuk merujuk pada hidrogen kationik yang positif dan ditandai dengan H+. Menurut teori Brønsted–Lowry, asam adalah donor proton, sementara basa adalah akseptor (penerima) proton.

Proton H+ tidak dapat ditemukan berdiri sendiri dalam larutan karena ia memiliki kecenderungan mengikat pada atom atau molekul yang memiliki elektron. Selain pada temperatur tinggi dan bergabung dengan plasma, proton semacam ini tidak dapat dihilangkan dari awan elektron atom dan molekul, dan akan tetap terikat pada atom dan molekul tersebut.

Untuk menghindari kesalahpahaman akan "proton terlarut" dalam larutan, larutan asam sering dianggap memiliki spesies fiktif yang disebut ion hidronium (HthreeO+) yang bergerombol membentuk HnineOfour +.[49] Ion oksonium juga ditemukan ketika air dalam larutan asam dengan pelarut lain.[50]

Walaupun sangat langka di Bumi, salah satu ion yang paling melimpah dalam alam semesta ini adalah H3 +, dikenal sebagai molekul hidrogen terprotonasi ataupun kation hidrogen triatomik.[51]

Atom hidrogen [sunting | sunting sumber]

NASA telah menyelidiki penggunaan atom hidrogen sebagai propelan roket. Cantlet hidrogen bisa disimpan dalam helium cair untuk mencegah atom hidrogen bergabung kembali menjadi molekul hidrogen. Ketika helium menjadi uap, atom hidrogen akan dilepaskan dan bergabung kembali menjadi hidrogen molekuler. Hasilnya adalah aliran gas hidrogen dan helium yang sangat panas. Berat lepas landas roket dapat dikurangi hingga 50% dengan metode ini.[52]

Sebagian besar hidrogen di luar angkasa berbentuk atom hidrogen karena atom dapat, walaupun jarang, bertabrakan dan bergabung. Atom hidrogen adalah sumber penting garis hidrogen 21 cm dalam astronomi pada frekuensi 1420 MHz.[53]

Isotop [sunting | sunting sumber]

Tabung spektrum deuterium

Protium, isotop hidrogen yang paling umum dijumpai, memiliki satu proton dan satu elektron. Keunikan isotop ini adalah ia tidak mempunyai neutron (lihat pula diproton untuk pembahasan mengenai mengapa isotop tanpa neutron yang lain tidak eksis.

Hidrogen memiliki tiga isotop alami, ditandai dengan 1H, twoH, dan 3H. Isotop lainnya yang tidak stabil (fourH hingga viiH) juga telah disintesiskan di laboratorium namun tidak pernah dijumpai secara alami.[54] [55]

  • 1H adalah isotop hidrogen yang paling melimpah, memiliki persentase 99.98% dari jumlah atom hidrogen. Oleh karena inti cantlet isotop ini hanya memiliki proton tunggal, ia diberikan nama yang deskriptif sebagai protium, namun nama ini jarang sekali digunakan.[56]
  • iiH, isotop hidrogen lainnya yang stabil, juga dikenal sebagai deuterium dan mengandung satu proton dan satu neutron pada intinya. Deuterium tidak bersifat radioaktif, dan tidak memberikan bahaya keracunan yang signifikan. Air yang atom hidrogennya merupakan isotop deuterium dinamakan air berat. Deuterium dan senyawanya digunakan sebagai penanda non-radioaktif pada percobaan kimia dan untuk pelarut 1H-spektroskopi NMR.[57] Air berat digunakan sebagai moderator neutron dan pendingin pada reaktor nuklir. Deuterium juga berpotensi sebagai bahan bakar fusi nuklir komersial.[58]
  • 3H dikenal dengan nama tritium dan mengandung satu proton dan dua neutron pada intinya. Ia memiliki sifat radioaktif, dan mereras menjadi Helium-three melalui pererasan beta dengan umur paruh 12,32 tahun.[42] Sejumlah kecil tritium dapat dijumpai di alam oleh karena interaksi sinar kosmos dengan atmosfer Bumi; tritium juga dilepaskan selama uji coba nuklir.[59] Ia juga digunakan dalam reaksi fusi nuklir,[60] sebagai penanda dalam geokimia isotop,[61] dan terspesialisasi pada peralatan cocky-powered lighting.[62] Tritium juga digunakan dalam penandaan percobaan kimia dan biologi sebagai radiolabel.[63]

Hidrogen adalah satu-satunya unsur yang memiliki tiga nama berbeda untuk isotopnya. (Dalam awal perkembangan keradioaktivitasan, beberapa isotop radioaktif berat diberikan nama, namun nama-nama tersebut tidak lagi digunakan). Simbol D dan T kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada deuterium dan tritium, namun simbol P telah digunakan untuk merujuk pada fosfor, sehingga tidak digunakan untuk merujuk pada protium.[64] Dalam tatanama IUPAC, International Union of Pure and Applied Chemistry mengizinkan penggunaan D, T, 2H, dan 3H walaupun 2H dan 3H lebih dianjurkan.[65]

Atom muonium (simbol Mu) eksotis, terdiri dari antimuon dan elektron, kadang-kadang juga dianggap sebagai radioisotop ringan hidrogen, karena perbedaan massa antara antimuon dan elektron.[66] Muonium ditemukan pada tahun 1960. Dalam 7000220000000000000♠2,2 µs, yaitu masa hidup muon, muonium dapat masuk ke dalam senyawa seperti muonium klorida (MuCl) atau natrium muonida (NaMu), yang serupa dengan hidrogen klorida dan natrium hidrida.[67]

Keberadaan alami [sunting | sunting sumber]

Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam semesta ini dengan persentase 75% dari barion berdasarkan massa dan lebih dari 90% berdasarkan jumlah atom (Sebagian besar massa alam semesta bukan dalam bentuk materi jenis unsur kimia, melainkan didalilkan terjadi sebagai bentuk massa yang belum terdeteksi seperti materi gelap dan energi gelap).[68] Unsur ini ditemukan dalam kelimpahan yang besar di bintang-bintang dan planet-planet raksasa gas. Awan molekul dari H2 diasosiasikan dengan pembentukan bintang. Hidrogen memainkan peran penting dalam pemberian energi bintang melalui reaksi proton-proton dan fusi nuklir daur CNO.[69]

Bentuk [sunting | sunting sumber]

Di seluruh alam semesta ini, hidrogen kebanyakan ditemukan dalam keadaan atomik dan plasma yang sifatnya berbeda dengan molekul hidrogen. Sebagai plasma, elektron hidrogen dan proton terikat bersama, dan menghasilkan konduktivitas listrik yang sangat tinggi dan daya pancar yang tinggi (menghasilkan cahaya dari Matahari dan bintang lain). Partikel yang bermuatan dipengaruhi oleh medan magnet dan medan listrik. Sebagai contoh, dalam angin surya, partikel-partikel ini berinteraksi dengan magnetosfer Bumi dan mengakibatkan arus Birkeland dan fenomena Aurora. Hidrogen ditemukan dalam keadaan atom netral di medium antarbintang. Sejumlah besar atom hidrogen netral yang ditemukan di sistem Lyman-blastoff teredam diperkirakan mendominasi rapatan barionik alam semesta sampai dengan pergeseran merah z=4.[seventy]

Dalam keadaan normal di Bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik, H2. Namun, gas hidrogen sangat langka di atmosfer Bumi (i ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya yang ringan. Oleh karena itu, gas hidrogen lebih mudah lepas dari gravitasi Bumi daripada gas yang lebih berat. Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan Bumi.[71] Kebanyakan hidrogen di Bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air.[42] Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang dan merupakan komponen alami dari kentut. Penggunaan metana sebagai sumber hidrogen akhir-akhir ini juga menjadi semakin penting.[72]

Bentuk molekuler yang disebut molekul hidrogen terprotonasi (H+3) ditemukan dalam media antarbintang. Ini terbentuk melalui ionisasi hidrogen molekuler dari sinar kosmik. Ion bermuatan ini juga telah diamati dalam atmosfer atas planet Jupiter. Ion ini relatif stabil di lingkungan angkasa luar karena rendahnya temperatur dan kerapatan. H+iii adalah ion paling melimpah di jagat raya, dan memainkan peran penting dalam kimia media antarbintang.[73] Hidrogen triatomik netral H3 hanya ada dalam bentuk tereksitasi dan tidak stabil.[74] Sebaliknya, ion positif hidrogen molekular (H+two) adalah molekul yang jarang ditemukan di jagat raya.

Sejarah [sunting | sunting sumber]

Penemuan dan penggunaan [sunting | sunting sumber]

Gas hidrogen, H2, pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von Hohenheim (dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493–1541) melalui pencampuran logam dengan asam kuat.[75] Dia tidak menyadari bahwa gas mudah terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah unsur kimia yang baru. Pada tahun 1671, Robert Boyle menemukan kembali dan mendeskripsikan reaksi antara besi dan asam yang menghasilkan gas hidrogen.[76] Pada tahun 1766, Henry Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai zat diskret dengan mengidentifikasikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai "udara yang mudah terbakar". Pada tahun 1781 dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini menghasilkan air ketika dibakar.[vi] [seven] Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur ini dengan nama hidrogen (dari Bahasa Yunani hydro yang artinya air dan genes yang artinya membentuk)[8] ketika dia dan Laplace mengulang kembali penemuan Cavendish yang mengatakan pembakaran hidrogen menghasilkan air.[7]

Antoine-Laurent de Lavoisier

Lavoisier menghasilkan hidrogen pada percobaannya tentang konservasi massa dengan mereaksikan flux uap dengan besi logam melalui tabung besi pijar yang dipanaskan dalam api. Oksidasi anaerobik besi oleh proton air pada temperatur tinggi dapat digambarkan sebagai berikut:

   Fe +  H2O → FeO + H2
ii Fe + 3 H2O → FetwoOthree + iii H2
3 Fe + 4 HtwoO → FeiiiOiv + 4 H2

Banyak logam seperti zirkonium mengalami reaksi yang sama dengan air menghasilkan hidrogen.

Hidrogen pertama kali dicairkan oleh James Dewar pada tahun 1898 dengan menggunakan penemuannya, guci hampa.[7] Dia kemudian menghasilkan hidrogen padat setahun kemudian.[7] Deuterium ditemukan pada tahun 1931 Desember oleh Harold Urey, dan tritium dibuat pada tahun 1934 oleh Ernest Rutherford, Mark Oliphant, and Paul Harteck.[6] Air berat, yang mengandung deuterium menggantikan hidrogen biasa, ditemukan oleh Urey dkk. pada tahun 1932.[7] Salah satu dari penggunaan pertama H2 adalah untuk sinar sorot.[seven] François Isaac de Rivaz membangun mesin de Rivaz pertama, yaitu mesin pembakaran internal yang ditenagai oleh campuran hidrogen dan oksigen pada tahun 1806. Edward Daniel Clarke menciptakan pipa sembur gas hidrogen pada tahun 1819. Lampu Döbereiner dan lampu sorot (limelight) ditemukan pada tahun 1823.[7]

Balon pertama yang diisikan dengan hidrogen diciptakan oleh Jacques Charles pada tahun 1783.[7] Hidrogen memberikan tenaga dorong untuk perjalanan udara yang aman dan pada tahun 1852 Henri Giffard menciptakan kapal udara yang diangkat oleh hidrogen.[7] Bangsawan Jerman Ferdinand von Zeppelin mempromosikan idenya tentang kapal udara yang diangkat dengan hidrogen dan kemudian dinamakan Zeppelin dengan penerbangan perdana pada tahun 1900.[vii] Penerbangan yang terjadwal dimulai pada tahun 1910 dan sampai pecahnya Perang Dunia I pada Agustus 1914, Zeppelin telah membawa 35.000 penumpang tanpa insiden yang serius. Kapal udara yang diangkat dengan hidrogen digunakan sebagai platform observasi dan pengebom selama perang.

Penerbangan tanpa henti melewati samudra atlantik pertama kali dilakukan kapal udara Britania R34 pada tahun 1919. Pelayanan penerbangan udara dipulihkan pada tahun 1920 dan penemuan cadangan helium di Amerika Serikat memberikan peluang ditingkatkannya keamanan penerbangan, namun pemerintah Amerika Serikat menolak menjual gas tersebut untuk digunakan dalam penerbangan. Oleh karenanya, gas Htwo digunakan di pesawat Hindenburg, yang pada akhirnya meledak di langit New Bailiwick of jersey pada tanggal 6 Mei 1937.[7] Insiden ini ditayangkan secara langsung di radio dan direkam. Banyak yang menduga terbakarnya hidrogen yang bocor sebagai akibat insiden tersebut, namun investigasi lebih lanjut membuktikan sebab insiden tersebut karena terbakarnya salut fabrik oleh keelektrikan statis. Tetapi reputasi hidrogen sebagai gas pengangkat telah rusak dan pesawat komersial yang menggunakan hidrogen dihentikan. Hidrogen masih digunakan sebagai gas pengangkat untuk balon cuaca, karena lebih murah daripada helium.

Pada tahun yang sama, turbogenerator berpendingin hidrogen diluncurkan pertama kali dengan gas hidrogen sebagai pendingin dalam rotor dan stator pada tahun 1937 di Dayton, Ohio oleh Dayton Power & Low-cal Co.;[77] karena konduktivitas termal gas hidrogen, ini adalah jenis yang palling umum di lapangan saat ini untuk generator besar (biasanya lebih atau sama dengan 60 MW; generator yang lebih kecil biasanya didinginkan dengan udara).

Baterai nikel hidrogen pertama kali digunakan pada tahun 1977 dalam U.Southward Navy's Navigation Technology Satellite-2 (NTS-2).[78] Sebagai contoh, ISS,[79] Mars Odyssey,[80] dan Mars Global Surveyor[81] dilengkapi dengan baterai nikel-hidrogen. Di bagian gelap orbitnya, Teleskop Angkasa Hubble juga di bertenaga baterai nikel-hidrogen, yang akhirnya diganti pada Mei 2009,[82] lebih dari 19 tahun setelah diluncurkan, dan thirteen tahun setelah mulai dihidupkan.[83]

Peranan dalam teori kuantum [sunting | sunting sumber]

Garis spektrum emisi hidrogen dalam rentang tampak. Ini adalah empat garis tampak dalam deret Balmer

Oleh karena struktur atomnya yang relatif sederhana, yang hanya terdiri dari sebuah proton dan elektron, atom hidrogen bersama dengan spektrum emisinya menjadi pusat perkembangan teori struktur cantlet.[84] Lebih jauh lagi, kesederhanaan molekul hidrogen dan kationnya H +
2
membantu pemahaman yang lebih jauh mengenai ikatan kimia, tidak lama setelah perlakuan mekanis kuantum atom hidrogen dikembangkan pada pertengahan 1920-an.

Salah satu dari efek kuantum yang secara eksplisit disadari (namun masih belum sepenuhnya dimengerti saat itu) adalah pengamatan Maxwell yang melibatkan hidrogen setengah abad sebelum teori mekanika kuantum benar-benar berkembang. Maxwell mengamati bahwa kapasitas bahang spesifik dari Hii tidak sesuai dengan tren gas diatomik lainnya di bawah suhu kamar dan mulai menyerupai tren gas monoatomik di temperatur kriogenik. Menurut teori kuantum, sifat-sifat ini disebabkan oleh jarak antara aras tenaga rotasi hidrogen yang lebar oleh karena massanya yang ringan. Aras yang lebar ini menghambat partisi energi bahang secara merata menjadi gerak berputar hidrogen pada temperatur yang rendah. Gas diatomik yang terdiri dari atom-atom yang lebih berat tidak mempunyai aras tenaga yang cukup lebar untuk menyebabkan efek yang sama.[85]

Antihidrogen ( H ) adalah antimateri lawan dari hidrogen. Ia tersusun dari sebuah antiproton dan sebuah positron. Antihidrogen adalah satu-satunya atom antimateri yang telah diproduksi per 2015.[86] [87]

Produksi [sunting | sunting sumber]

H
2
diproduksi di laboratorium kimia dan biologi, sering kali sebagai produk sampingan dari reaksi lain; di industri untuk hidrogenasi substrat tak jenuh; dan di alam sebagai sarana penyetara reaksi biokimia.

Logam-asam [sunting | sunting sumber]

Banyak logam bereaksi dengan air menghasilkan H
2
, tetapi laju evolusi hidrogen bergantung pada logam, pH, dan keberadaan agen paduan. Cara yang paling sering digunakan adalah dengan asam. Logam brine dan alkali tanah, aluminium, seng, mangan, dan besi mudah bereaksi dengan asam air. Reaksi ini adalah dasar dari peralatan Kipp, yang pernah digunakan sebagai sumber gas laboratorium, dengan mereaksikan asam non-oksidator encer dengan beberapa logam yang reaktif seperti seng dengan peralatan Kipp:

Zn + 2 H +
Zn ii+
+ H
2

Banyak logam, seperti aluminium, bereaksi lambat dengan air karena mereka membentuk lapisan oksida pasif. Namun, paduan aluminium dan galium bereaksi dengan air. [97] Pada pH yang tinggi, aluminium dapat menghasilkan H2:

2 Al + 6 H
two
O
+ 2 OH
→ 2 Al(OH)
4
+ 3 H
2

Elektrolisis air [sunting | sunting sumber]

Elektrolisis air adalah metode sederhana produksi hidrogen. Arus listrik lemah dialirkan melalui listrik, dan gas oksigen terbentuk di anoda sementara gas hidrogen terbentuk di katode. Biasanya katode terbuat dari platina atau logam inert lainnya ketika hidrogen diproduksi untuk disimpan. Namun, jika gas akan dibakar di tempat, oksigen yang dihasilkan harus mendukung pembakaran, sehingga kedua elektrode harus terbuat dari bahan inert. (Besi, misalnya, akan teroksidasi, dan akibatnya menurunkan jumlah oksigen yang dihasilkan.) Efisiensi maksimum teoretis (listrik yang digunakan vs. nilai energetik hidrogen yang dihasilkan) adalah antara 88–94%.[88] [89]

ii H
2
O
(l) → two H
2
(grand) + O
2
(g)

Paduan aluminium dan galium dalam bentuk pelet yang ditambahkan ke dalam air dapat digunakan untuk menghasilkan hidrogen. Proses ini juga menghasilkan alumina, tetapi harga galium yang mahal, dengan sifatnya yang dapat mencegah pembentukan lapisan oksida pada permukaan pelet, membuatnya dapat digunakan ulang. Hal ini membawa implikasi penting pada keekonomian hidrogen, karena hidrogen dapat diproduksi di tempat dan tidak memerlukan transportasi.[90]

Ketika menentukan efisiensi listrik elektrolisis PEM (membran penukar proton/proton commutation membrane), digunakan nilai kalor (HHV) yang lebih tinggi.[91] Ini karena lapisan katalisator berinteraksi dengan air sebagai uap. Karena proses beroperasi pada suhu 80 ° C untuk elektroliser PEM, panas limbah dapat dialihkan melalui sistem PEM untuk menghasilkan uap, sehingga efisiensi listriknya lebih tinggi. Nilai panas yang lebih rendah (LHV) harus digunakan untuk elektroliser alkali karena proses di dalam elektroliser ini membutuhkan air dalam bentuk cair dan menggunakan alkalinitas untuk memfasilitasi pemutusan ikatan yang mengikat atom hidrogen dan oksigen. Nilai panas yang lebih rendah juga harus digunakan untuk sel bahan bakar, karena uap adalah hasilnya, bukan bahannya.

Steam reforming [sunting | sunting sumber]

Hidrogen dapat diproduksi dalam beberapa cara, tetapi proses paling penting secara ekonomis adalah penghilangan hidrogen dari hidrokarbon. Hidrogen komersial biasanya diproduksi dengan cara steam reforming gas alam,[92] yang melibatkan penghilangan hidrogen dari hidrokarbon pada suhu yang sangat tinggi. 48% produksi hidrogen dihasilkan dari steam reforming.[93] Pada temperatur tinggi (1000–1400 K, 700–1100 °C, atau 1300–2000 °F), steam (uap air) bereaksi dengan metana menghasilkan karbon monoksida dan H
2
.[93]

CH
iv
+ H
2
O
→ CO + 3 H
2

Reaksi ini disarankan pada tekanan rendah tetapi tetap dilakukan pada tekanan tinggi (ii,0 MPa (20 atm; 590 inHg)). Hal ini karena H
2
bertekanan tinggi adalah produk yang paling banyak di pasaran dan sistem pemurnian Pressure Swing Adsorption (PSA) bekerja lebih baik pada tekanan tinggi. Campuran produk dikenal sebagai "gas sintetis" karena sering digunakan langsung untuk produksi metanol dan senyawa terkait. Hidrokarbon lain selain metana dapat digunakan untuk menghasilkan gas sintetis dengan rasio produk bervariasi. Salah satu komplikasi teknologi canggih ini adalah pembentukan kokas atau karbon:

CH
4
→ C + 2 H
two

Akibatnya, steam reforming biasanya menggunakan H
2
O
berlebih. Hidrogen tambahan dapat diperoleh kembali dari uap air dengan menggunakan karbon monoksida melalui reaksi pergeseran gas air, terutama dengan katalis besi oksida. Reaksi ini juga merupakan sumber karbon dioksida industri yang umum:[92]

CO + H
2
O
CO
2
+ H
ii

Metode penting lainnya untuk produksi H
2
meliputi oksidasi parsial hidrokarbon:[94]

2 CH
4
+ O
2
→ two CO + 4 H
2

dan reaksi karbon, yang dapat berfungsi sebagai awal untuk reaksi pergeseran atas:[92]

C + H
2
O
→ CO + H
2

Hidrogen kadang-kadang diproduksi dan dikonsumsi dalam proses industri yang sama, tanpa dipisahkan. Dalam proses Haber untuk produksi amonia, hidrogen dihasilkan dari gas alam.[95] Elektrolisis air garam untuk mendapatkan klorin juga menghasilkan hidrogen sebagai produk sampingan.[96]

Termokimia [sunting | sunting sumber]

Terdapat lebih dari 200 daur termokimia yang dapat digunakan untuk pemecahan air, sebagian daur ini seperti daur besi oksida, daur serium(IV) oksida–serium(Three) oksida, daur seng–seng oksida, daur belerang–iodin, daur tembaga–klorin dan daur hibrida belerang masih dalam tahap penelitian dan fasa pengujian untuk menghasilkan hidrogen dan oksigen dari air dan panas tanpa menggunakan listrik.[97] Sejumlah laboratorium (termasuk di Prancis, Jerman, Yunani, Jepang dan AS) sedang mengembangkan metode termokimia untuk menghasilkan hidrogen dari energi surya dan air.[98]

Korosi anaerobik [sunting | sunting sumber]

Dalam kondisi anaerobik, besi dan baja paduan secara perlahan teroksidasi oleh proton dari air bersamaan dengan berkurangnya molekul hidrogen (H
2
). Saat besi mengalami korosi anaerobik pertama kali akan terbentuk fero hidroksida (karat hijau) dan dapat dijelaskan sesuai reaksi berikut:

Iron + 2 H
two
O → Iron(OH)
2
+ H
2

Pada gilirannya, di bawah kondisi anaerobik, fero hidroksida (Fe(OH)
ii
) dapat dioksidasi oleh proton dari air untuk membentuk magnetit dan molekul hidrogen. Proses ini dijelaskan melalui reaksi Schikorr:

three Fe(OH)
2
Fe
3
O
iv
+ 2 H
2
O + H
ii
fero hidroksida → magnetit + air + hidrogen

Kristal magnetit (Fe
iii
O
four
) yang baik lebih stabil secara termodinamika daripada besi hidroksida (Fe(OH)
2
).

Proses ini terjadi selama korosi anaerobik besi dan baja dalam air tanah bebas oksigen dan dalam tanah pereduksi di bawah permukaan air.

Keberadaan geologi: reaksi serpentinisasi [sunting | sunting sumber]

Dalam ketiadaan oksigen atmosfer (O
2
), pada kondisi geologi dalam yang jauh dari atmosfer Bumi, hidrogen (H
two
) diproduksi selama proses serpentinisasi melalui oksidasi anaerobik oleh proton air (H+) dari fero (Fetwo+) silikat yang ada dalam kisi kristal fayalit (Fe
two
SiO
4
, olivin besi). Reaksi pembentukan magnetit (Iron
iii
O
4
), kuarsa (SiO
two
) dan hidrogen (H
two
) adalah sebagai berikut:

iii Fe(OH)
2
Fe
3
O
4
+ ii H
two
O + H
2

fayalit + alir → magnetit + kuasa + hidrogen

Reaksi ini mendekati reaksi Schikorr yang teramati pada oksidasi anaerobik fero hidroksida ketika terkena air.

Pembentukan dalam transformator [sunting | sunting sumber]

Dari semua pembentukan gas akibat adanya kesalahan pada transformator daya, hidrogen adalah yang paling umum dan dihasilkan di bawah kondisi kesalahan apapun; dengan demikian, pembentukan hidrogen merupakan indikasi awal dari masalah serius dalam siklus hidup transformator.[99]

Aplikasi [sunting | sunting sumber]

Industri petrokimia [sunting | sunting sumber]

Sejumlah besar Hii diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia. Penggunaan terbesar Hii adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan dalam pembuatan ammonia. Konsumen utama dari H2 di kilang petrokimia meliputi hidrodealkilasi, hidrodesulfurisasi, dan penghidropecahan (bahasa Inggris: hydrocracking ). Banyak dari reaksi ini dapat diklasifikasikan sebagai hidrogenolisis, yaitu pemutusan ikatan dengan karbon. Berikut ini adalah ilustrasi pemisahan belerang dari bahan bakar fosil cair:

R-S-R + 2 H2 → H2S + 2 RH

Hidrogenasi [sunting | sunting sumber]

Hidrogenasi adalah penambahan Hii ke dalam berbagai substrat yang dilakukan dalam skala besar. Hidrogenasi N2 untuk menghasilkan amonia dengan Proses Haber-Bosch menghabiskan beberapa persen anggaran energi di seluruh industri. Amonia yang dihasilkan digunakan untuk memasok sebagian besar protein yang dikonsumsi manusia.[100] Hidrogenasi digunakan untuk mengubah lemak dan oli tak jenuh menjadi jenuh. Aplikasi utamanya adalah untuk produksi margarin. Methanol diproduksi melalui hidrogenasi karbon dioksida. Ini juga merupakan sumber hidrogen dalam pembuatan asam klorida. H2 juga digunakan sebagai reduktor untuk mengubah beberapa bijih menjadi logam.[101]

Pendingin [sunting | sunting sumber]

Hidrogen banyak digunakan pada pembangkit listrik sebagai pendingin generator karena sejumlah sifatnya yang berhubungan langsung dengan struktur molekul diatomiknya yang ringan. Ini meliputi densitas rendah, rendah viskositasnya, serta mempunyai kapasitas "bahang" spesifik dan konduktivitas termal tertinggi di antara semua gas.

Pembawa energi [sunting | sunting sumber]

Hidrogen bukanlah sumber energi,[102] kecuali dalam konteks hipotesis pembangkit listrik fusi nuklir komersial yang menggunakan deuterium ataupun tritium, sebuah teknologi yang perkembangannya masih sedikit.[103] Energi Matahari berasal dari fusi nuklir hidrogen, namun proses ini sulit dikontrol di Bumi.[104] Hidrogen dari cahaya Matahari, organisme biologi, ataupun dari sumber listrik menghabiskan lebih banyak energi dalam pembuatannya daripada pembakarannya. Hidrogen dapat dihasilkan dari sumber fosil (seperti metana) yang memerlukan lebih sedikit energi daripada energi hasil pembakarannya, namun sumber ini tidak dapat diperbaharui, dan lagipula metana dapat langsung digunakan sebagai sumber energi.[102]

Rapatan energi per volume pada hidrogen cair maupun hidrogen gas pada tekanan yang praktis secara signifikan lebih kecil daripada rapatan energi dari bahan bakar lainnya, walaupun rapatan energi per massa adalah lebih tinggi.[102] Sekalipun demikian, hidrogen telah dibahas secara meluas dalam konteks energi sebagai pembawa energi.[105] Sebagai contoh, sekuestrasi COii yang diikuti dengan penangkapan dan penyimpanan karbon dapat dilakukan pada produksi H2 dari bahan bakar fosil.[106] Hidrogen yang digunakan pada transportasi relatif lebih bersih dengan sedikit emisi NOx,[107] tetapi tanpa emisi karbon.[106] Namun, biaya infrastruktur yang diperlukan dalam membangun ekonomi hidrogen secara penuh sangatlah besar.[108] Sel bahan bakar dapat mengubah hidrogen dan oksigen secara langsung menjadi listrik dengan lebih efisien daripada mesin pembakaran internal.[109]

Industri semikonduktor [sunting | sunting sumber]

Hidrogen digunakan untuk menjenuhkan ikatan tak beraturan dalam silikon amorf dan karbon amorf yang membantu menstabilkan sifat materi.[110] Ia juga donor elektron potential dalam berbagai materi oksida, termasuk ZnO,[111] [112] SnO
two
, CdO, MgO,[113] ZrO
ii
, HfO
2
, La
2
O
3
, Y
2
O
three
, TiO
2
, SrTiO
iii
, LaAlO
3
, SiO
ii
, Al
2
O
3
, Zirkon silikat (ZrSiO
4
), HfSiO
4
, dan SrZrO
3
.[114]

Penggunaan lain [sunting | sunting sumber]

Selain digunakan sebagai pereaksi, H2 memiliki penerapan yang luas dalam bidang fisika dan teknik. Ia digunakan sebagai gas penameng di metode pengelasan seperti pengelasan hidrogen atomik.[115] [116] Hii digunakan sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik karena ia mempunyai konduktivitas termal yang paling tinggi di antara semua jenis gas. Hii cair digunakan di riset kriogenik yang meliputi kajian superkonduktivitas.[117] Karena Htwo lebih ringan dari udara, yang memiliki ​ i14 densitas udara, hidrogen pernah digunakan secara luas sebagai gas pengangkat pada kapal udara balon.[118]

Baru-baru ini hidrogen digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen (kadang kala disebut forming gas) sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas yang kecil. Aplikasi ini dapat ditemukan di bidang otomotif, kimia, pembangkit listrik, kedirgantaraan, dan industri telekomunikasi.[119] Hidrogen adalah zat aditif (E 949) yang diperbolehkan penggunaannya dalam uji coba kebocoran bungkusan makanan dan sebagai antioksidan.[120]

Isotop hidrogen yang lebih langka juga memiliki aplikasi tersendiri. Deuterium (hidrogen-ii) digunakan dalam reaktor CANDU sebagai moderator untuk memperlambat neutron.[vii] Senyawa deuterium juga memiliki aplikasi dalam bidang kimia dan biologi dalam kajian reaksi efek isotop.[121] Tritium (hidrogen-3) yang diproduksi oleh reaktor nuklir digunakan dalam produksi bom hidrogen,[122] sebagai penanda isotopik dalam biosains,[63] dan sebagai sumber radiasi di cat berpendar.[123]

Suhu pada titik tripel hidrogen digunakan sebagai titik acuan dalam skala temperatur ITS-90 (International Temperature Scale of 1990) pada thirteen,8033 Kelvin.[124]

Reaksi biologi [sunting | sunting sumber]

Htwo adalah salah satu hasil produk dari beberapa jenis fermentasi anaerobik dan dihasilkan pula pada beberapa mikroorganisme, biasanya melalui reaksi yang dikatalisasi oleh enzim dehidrogenase yang mengandung besi atau nikel. Enzim-enzim ini mengkatalisasi reaksi redoks reversibel antara H2 dengan komponen dua proton dan dua elektronnya. Gas hidrogen dihasilkan pada transfer reduktor ekuivalen yang dihasilkan selama fermentasi piruvat menjadi air.[125] Siklus alami produksi dan konsumsi hidrogen oleh organisme disebut siklus hidrogen.[126] H2 terdapat dalam jumlah yang kecil di nafas manusia sehat. Ini hasil dari aktivitas metabolisme mikroorganisme yang mengandung hidrogenase di usus besar.[127]

Pemisahan air, yang mana air terurai menjadi komponen proton, elektron, dan oksigen, terjadi pada reaksi cahaya pada proses fotosintesis. Beberapa organisme meliputi ganggang Chlamydomonas reinhardtii dan blue-green alga memiliki tahap kedua, yaitu reaksi gelap, yang mana proton dan elektron direduksi menjadi gas H2 oleh hidrogenase tertentu di kloroplasnya.[128] Beberapa usaha telah diambil untuk secara genetik memodifikasi hidrogenase cyanobacteria untuk secara efisien mensintesis gas Htwo dibawah keberadaan oksigen.[129] Usaha keras juga telah diambil dalam percobaan memodifikasi gen ganggang dan mengubahnya menjadi bioreaktor.[130]

Wewanti keselamatan [sunting | sunting sumber]

Hidrogen
Bahaya
Piktogram GHS The flame pictogram in the Globally Harmonized System of Classification and Labelling of Chemicals (GHS)
Keterangan bahaya GHS {{{value}}}

Pernyataan bahaya GHS

H220

Langkah perlindungan GHS

P202, P210, P271, P403, P377, P381 [131]

Kecuali dinyatakan lain, information di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).

Referensi

Hidrogen mendatangkan beberapa bahaya kesehatan pada manusia, mulai dari potensi ledakan dan kebakaran ketika tercampur dengan udara, sampai dengan sifatnya yang menyebabkan asfiksia pada keadaan murni tanpa oksigen.[132] Selain itu, hidrogen cair adalah kriogen dan sangat berbahaya oleh karena suhunya yang sangat rendah.[133] Hidrogen larut dalam beberapa logam dan selain berpotensi kebocoran, juga dapat menyebabkan perapuhan hidrogen.[134] Gas hidrogen yang mengalami kebocoran dapat menyala dengan spontan. Selain itu api hidrogen sangat panas, namun hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga dapat menyebabkan kasus kebakaran yang tak terduga.[135]

Data wewanti keselamatan hidrogen dapat dikacaukan oleh beberapa sebab. Sifat-sifat fisika dan kimia hidrogen sangat bergantung pada nisbah parahidrogen/ortohidrogen yang memerlukan beberapa hari untuk mencapai kesetimbangan (biasanya information yang diberikan merupakan data pada saat hidrogen mencapai kesetimbangan). Parameter ledakan hidrogen, seperti tekanan dan temperatur kritis ledakan sangat bergantung pada geometri wadah penampung hidrogen.[132]

Catatan [sunting | sunting sumber]

  1. ^ bahasa Republic of indonesia: sma (satuan massa atom), bahasa Inggris: amu (atomic mass unit)
  2. ^ Massa alam semesta yang dimaksud adalah massa barionik. Namun, sebagian besar massa alam semesta tidak berada dalam bentuk barion atau unsur kimia. Lihat materi gelap dan energi gelap.
  3. ^ 286 kjJmol: energi per mol bahan yang terbakar (molekul hidrogen)

Lihat pula [sunting | sunting sumber]

  • Antihidrogen
  • Daur hidrogen
  • Bahan bakar hidrogen
  • Kendaraan hidrogen
  • Oksihidrogen
  • Fotohidrogen

Referensi [sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Hasil Pencarian". KBBI Daring . Diakses tanggal two Januari 2021.
  2. ^ Conventional Diminutive Weights 2013. Commission on Isotopic Abundances and Atomic Weights
  3. ^ Standard Atomic Weights 2013. Commission on Isotopic Abundances and Atomic Weights
  4. ^ Wiberg, Egon; Wiberg, Nils; Holleman, Arnold Frederick (2001). Inorganic chemistry. Bookish Press. hlm. 240. ISBN 0123526515.
  5. ^ Magnetic susceptibility of the elements and inorganic compounds (PDF). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-81st). CRC Press.
  6. ^ a b c "Hydrogen". Van Nostrand'southward Encyclopedia of Chemistry. Wylie-Interscience. 2005. hlm. 797–799. ISBN 0-471-61525-0.
  7. ^ a b c d e f 1000 h i j 1000 l 1000 Emsley, John (2001). Nature's Edifice Blocks. Oxford: Oxford University Press. hlm. 183–191. ISBN 0-nineteen-850341-five.
  8. ^ a b Stwertka, Albert (1996). A Guide to the Elements. Oxford Academy Press. hlm. 16–21. ISBN 0-xix-508083-ane.
  9. ^ Palmer, David (13 November, 1997). "Hydrogen in the Universe". NASA. Diakses tanggal 05-02-2008.
  10. ^ Staff (2007). "Hydrogen Basics — Production". Florida Solar Free energy Center. Diakses tanggal 05-02-2008.
  11. ^ Rogers, H. C. (1999). "Hydrogen Embrittlement of Metals". Science. 159 (3819): 1057–1064. doi:10.1126/scientific discipline.159.3819.1057.
  12. ^ Christensen, C. H. (9 Juli, 2005). "Making club independent of fossil fuels — Danish researchers reveal new technology". Technical University of Kingdom of denmark. Diakses tanggal 28-03-2008.
  13. ^ a b Takeshita, T. (1974). "Hydrogen solubility in 1:5 compounds between yttrium or thorium and nickel or cobalt". Inorganic Chemistry. xiii (9): 2282–2283. doi:10.1021/ic50139a050. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Takeshita" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  14. ^ a b Kirchheim, R. (1988). "Hydrogen in amorphous and nanocrystalline metals". Materials Science and Engineering. 99: 457–462. doi:x.1016/0025-5416(88)90377-one. Diakses tanggal 28-03-2008.
  15. ^ a b Kirchheim, R. (1988). "Hydrogen solubility and diffusivity in defective and baggy metals". Progress in Materials Science. 32 (4): 262–325. doi:10.1016/0079-6425(88)90010-two.
  16. ^ Carcassi, M. N. (Juni 2005). "Deflagrations of Htwo–air and CH4–air lean mixtures in a vented multi-compartment environment". Energy. 30 (8): 1439–1451. doi:10.1016/j.energy.2004.02.012.
  17. ^ National Academy of Engineering science, National Academy of Sciences (2004). The Hydrogen Economy: Opportunities, Costs,. National Academies Press. hlm. p. 240. ISBN 0-309-09163-two.
  18. ^ Patnaik, P. (2007). A Comprehensive Guide to the Hazardous Properties of Chemic Substances. Wiley-Interscience. hlm. 402. ISBN 978-0-471-71458-three.
  19. ^ Carcassi, M. Northward.; Fineschi, F. (2005). "Deflagrations of H2–air and CHiv–air lean mixtures in a vented multi-compartment environment". Free energy. 30 (8): 1439–1451. doi:10.1016/j.energy.2004.02.012.
  20. ^ Schefer, E. West.; Kulatilaka, Due west. D.; Patterson, B. D.; Settersten, T. B. (June 2009). "Visible emission of hydrogen flames". Combustion and Flame. 156 (half dozen): 1234–1241. doi:10.1016/j.combustflame.2009.01.011.
  21. ^ Dziadecki, John (2005). "Hindenburg Hydrogen Burn down". Diakses tanggal 16-01-2007.
  22. ^ Werthmüller, Andreas. "The Hindenburg Disaster". Swiss Hydrogen Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-10. Diakses tanggal 05-02-2008.
  23. ^ Lide, David R., ed. (2006). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-87th). Boca Raton, FL: CRC Printing. ISBN 0-8493-0487-3.
  24. ^ Clayton, Donald D. (2003). Handbook of Isotopes in the Cosmos: Hydrogen to Gallium. Cambridge Academy Press. ISBN 0521823811.
  25. ^ Millar, Tom (10 Desember, 2003). "Lecture vii, Emission Lines — Examples". PH-3009 (P507/P706/M324) Interstellar Physics. University of Manchester. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-16. Diakses tanggal 05-02-2008.
  26. ^ Stern, David P. (16-05-2005). "The Atomic Nucleus and Bohr's Early Model of the Atom". NASA Goddard Infinite Flight Center. Diakses tanggal 20-12-2007.
  27. ^ Stern, David P. (13-02-2005). "Wave Mechanics". NASA Goddard Space Flight Centre. Diakses tanggal 16-04-2008.
  28. ^ Staff (2003). "Hydrogen (H2) Backdrop, Uses, Applications: Hydrogen Gas and Liquid Hydrogen". Universal Industrial Gases, Inc. Diakses tanggal 05-02-2008.
  29. ^ Tikhonov, Vladimir I. (2002). "Separation of Water into Its Ortho and Para Isomers". Science. 296 (5577): 2363. doi:10.1126/science.1069513.
  30. ^ Hritz, James (Maret 2006). "CH. half-dozen - Hydrogen" (PDF). NASA Glenn Research Center Glenn Condom Transmission, Document GRC-MQSA.001. NASA. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2004-ten-20. Diakses tanggal 05-02-2008.
  31. ^ Shinitzky, Meir; Elitzur, Avshalom C. (30-05-2006). "Ortho-para spin isomers of the protons in the methylene grouping". Chirality. Rehovot, Israel: Weizmann Institute of Science. xviii (9): 754–756. doi:ten.1002/chir.20319. Diakses tanggal 25-03-2008. [ pranala nonaktif permanen ]
  32. ^ Milenko, Yu. Ya. (1997). "Natural ortho-para conversion rate in liquid and gaseous hydrogen". Periodical of Low Temperature Physics. 107 (i–2): 77–92. doi:10.1007/BF02396837.
  33. ^ Svadlenak, R. Eldo (1957). "The Conversion of Ortho- to Parahydrogen on Iron Oxide-Zinc Oxide Catalysts". Journal of the American Chemical Guild. 79 (20): 5385–5388. doi:10.1021/ja01577a013.
  34. ^ McCall Group, Oka Group (22 Apr, 2005). "H3+ Resources Center". Universities of Illinois and Chicago. Diakses tanggal 05-02-2008.
  35. ^ Clark, Jim (2002). "The Acidity of the Hydrogen Halides". Chemguide . Diakses tanggal 09-03-2008.
  36. ^ Kimball, John W. (07-08-2003). "Hydrogen". Kimball's Biology Pages. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-04. Diakses tanggal 04-03-2008.
  37. ^ IUPAC Compendium of Chemical Terminology, Electronic version, Hydrogen Bond
  38. ^ Sandrock, Gary (02-05-2002). "Metal-Hydrogen Systems". Sandia National Laboratories. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-24. Diakses tanggal 23-03-2008.
  39. ^ a b "Structure and Nomenclature of Hydrocarbons". Purdue Academy. Diakses tanggal 23-03-2008.
  40. ^ "Organic Chemistry". Lexicon.com. Lexico Publishing Grouping. 2008. Diakses tanggal 23-03-2008.
  41. ^ "Biochemistry". Lexicon.com. Lexico Publishing Group. 2008. Diakses tanggal 23-03-2008.
  42. ^ a b c Miessler, Gary L. (2003). Inorganic Chemistry (edisi ke-3rd edition). Prentice Hall. ISBN 0130354716.
  43. ^ Rogers, H. C. (1999). "Hydrogen Embrittlement of Metals". Science. 159 (3819): 1057–1064. Bibcode:1968Sci...159.1057R. doi:10.1126/science.159.3819.1057. PMID 17775040.
  44. ^ Christensen, C. H.; Nørskov, J. K.; Johannessen, T. (9 July 2005). "Making club independent of fossil fuels – Danish researchers reveal new technology". Technical University of Denmark. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 May 2015. Diakses tanggal 19 May 2015.
  45. ^ Moers, Kurt (1920). "Investigations on the Table salt Grapheme of Lithium Hydride". Zeitschrift für Anorganische und Allgemeine Chemie. 113 (191): 179–228. doi:10.1002/zaac.19201130116.
  46. ^ Downs, Anthony J. (1994). "The hydrides of aluminium, gallium, indium, and thallium: a re-evaluation". Chemical Society Reviews. 23: 175–184. doi:10.1039/CS9942300175.
  47. ^ Hibbs, David E. (1999). "A remarkably stable indium trihydride complex: synthesis and characterisation of [InH3{P(C6H11)3}]". Chemic Communications: 185–186. doi:10.1039/a809279f.
  48. ^ Miessler, G. L.; Tarr, D. A. (2003). Inorganic Chemical science Perlu mendaftar (gratis) (edisi ke-3rd). Prentice Hall. ISBN 978-0-13-035471-vi.
  49. ^ Okumura, Anthony M. (1990). "Infrared spectra of the solvated hydronium ion: vibrational predissociation spectroscopy of mass-selected HthreeO+•(H2O)n•(H2)m". Periodical of Physical Chemistry. 94 (ix): 3416–3427. doi:ten.1021/j100372a014.
  50. ^ Perdoncin, Giulio (1977). "Protonation Equilibria in Water at Several Temperatures of Alcohols, Ethers, Acetone, Dimethyl Sulfide, and Dimethyl Sulfoxide". Journal of the American Chemical Society. 99 (21): 6983–6986. doi:ten.1021/ja00463a035.
  51. ^ Carrington, Alan (1989). "The infrared predissociation spectrum of triatomic hydrogen cation (Hiii +)". Accounts of Chemical Research. 22 (vi): 218–222. doi:ten.1021/ar00162a004.
  52. ^ "NASA/TM—2002-211915 : Solid Hydrogen Experiments for Atomic Propellants" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 September 2011. Diakses tanggal 27 September 2011.
  53. ^ "Hydrogen". mysite.du.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal xviii Apr 2009. Diakses tanggal twenty April 2008.
  54. ^ Gurov, Yu. B. (2004). "Spectroscopy of superheavy hydrogen isotopes in stopped-pion absorption by nuclei". Physics of Diminutive Nuclei. 68 (3): 491–97. doi:x.1134/1.1891200.
  55. ^ Korsheninnikov, A. A.; et al. (2003). "Experimental Evidence for the Existence of 7H and for a Specific Structure of 8He". Concrete Review Letters. xc (8): 082501. doi:10.1103/PhysRevLett.xc.082501.
  56. ^ Urey, Harold C. (1933). "Names for the Hydrogen Isotopes". Scientific discipline. 78 (2035): 602–603. Diakses tanggal 20-02-2008.
  57. ^ Oda, Y (1992). "1H NMR studies of deuterated ribonuclease HI selectively labeled with protonated amino acids". Journal of Biomolecular NMR. 2 (two): 137–47. Diakses tanggal 12-02-2008.
  58. ^ Broad, William J. (11 November, 1991). "Breakthrough in Nuclear Fusion Offers Promise for Power of Hereafter". The New York Times . Diakses tanggal 12-02-2008.
  59. ^ Staff (xv November, 2007). "Tritium". U.S. Environmental Protection Agency. Diakses tanggal 12-02-2008.
  60. ^ Nave, C. R. (2006). "Deuterium-Tritium Fusion". HyperPhysics. Georgia State Academy. Diakses tanggal 08-03-2008.
  61. ^ Kendall, Carol (1998). "Fundamentals of Isotope Geochemistry". US Geological Survey. Diakses pada eight Maret 2008.
  62. ^ "The Tritium Laboratory". University of Miami. 2008. Diakses tanggal 08-03-2008.
  63. ^ a b Holte, Aurali E.; Houck, Marilyn A.; Collie, Nathan L. (03-11-2004). "Potential Role of Parasitism in the Evolution of Mutualism in Astigmatid Mites". Experimental and Applied Acarology. Lubbock: Texas Tech University. 25 (ii): 97–107. doi:ten.1023/A:1010655610575. Diakses tanggal 08-03-2008. [ pranala nonaktif permanen ]
  64. ^ Krogt, Peter van der (5 Mei, 2005). "Hydrogen". Elementymology & Elements Multidict. Diakses tanggal xx-02-2008.
  65. ^ § IR-three.three.2, Provisional Recommendations, Nomenclature of Inorganic Chemical science, Chemical Classification and Structure Representation Sectionalisation, IUPAC. Accessed on line October 3, 2007.
  66. ^ IUPAC (1997). "Muonium". Dalam A.D. McNaught, A. Wilkinson. Compendium of Chemic Terminology (edisi ke-2nd). Blackwell Scientific Publications. doi:10.1351/goldbook.M04069. ISBN 978-0-86542-684-9.
  67. ^ W.H. Koppenol; IUPAC (2001). "Names for muonium and hydrogen atoms and their ions" (PDF). Pure and Applied Chemical science. 73 (ii): 377–380. doi:10.1351/pac200173020377. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal xiv May 2011. Diakses tanggal fifteen November 2016.
  68. ^ Gagnon, Steve. "Hydrogen". Jefferson Lab. Diakses tanggal 05-02-2008.
  69. ^ Haubold, Hans (fifteen Nov, 2007). "Solar Thermonuclear Free energy Generation". Columbia Academy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-03-10. Diakses tanggal 12-02-2008.
  70. ^ Storrie-Lombardi, Lisa J. (2000). "Surveys for z > three Damped Lyman-alpha Absorption Systems: the Evolution of Neutral Gas". Astrophysical Periodical. 543: 552–576. Diakses tanggal 05-02-2008.
  71. ^ Dresselhaus, Mildred; et al. (15 Mei, 2003). "Basic Research Needs for the Hydrogen Economic system" (PDF). Argonne National Laboratory, U.S. Department of Energy, Office of Scientific discipline Laboratory. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-02-13. Diakses tanggal 05-02-2008.
  72. ^ Berger, Wolfgang H. (15 November, 2007). "The Time to come of Methane". University of California, San Diego. Diakses tanggal 12-02-2008.
  73. ^ McCall Group; Oka Grouping (22 April 2005), H3+ Resource Center, Universities of Illinois and Chicago, diakses tanggal 5 Februari 2008
  74. ^ Captain, H.; et.al., Coupling of Spring States to Continuum States in Neutral Triatomic Hydrogen (PDF), Frg: Department of Molecular and Optical Physics, Academy of Freiburg
  75. ^ Andrews, A. C. (1968). "Oxygen". Dalam Clifford A. Hampel. The Encyclopedia of the Chemical Elements. New York: Reinhold Volume Corporation. hlm. 272. LCCN 68-29938.
  76. ^ Wintertime, Mark (2007). "Hydrogen: historical information". WebElements Ltd. Diakses tanggal 05-02-2008.
  77. ^ National Electrical Manufacturers Association (1946), A chronological history of electrical development from 600 B.C., hlm. 102
  78. ^ "NTS-2 Nickel-Hydrogen Battery Performance 31". Aiaa.org. Diakses half dozen April 2009.
  79. ^ Jannette, A.G.; Hojnicki, J.S.; McKissock, D.B.; Fincannon, J.; Kerslake, T.W.; Rodriguez, C.D. (July 2002), "Validation of international space station electrical performance model via on-orbit telemetry" (PDF), IECEC '02. 2002 37th Intersociety Energy Conversion Applied science Briefing, 2002: 45–fifty, doi:10.1109/IECEC.2002.1391972, ISBN 0-7803-7296-four, diakses tanggal 11 November 2011
  80. ^ Anderson, P.G.; Coyne, J.W. (2002), "A lightweight loftier reliability single battery power organization for interplanetary spacecraft", Aerospace Conference Proceedings, 5–2433, 5, doi:10.1109/AERO.2002.1035418, ISBN 0-7803-7231-X
  81. ^ "Mars Global Surveyor". Astronautix.com. Diakses 6 April 2009
  82. ^ Lori Tyahla, ed. (7 May 2009). "Hubble servicing mission 4 essentials". NASA. Diakses 19 May 2015.
  83. ^ Hendrix, Susan (25 Nov 2008). Lori Tyahla, ed. "Extending Hubble'due south mission life with new batteries". NASA. Retrieved 19 May 2015
  84. ^ Crepeau, Bob (01-01-2006). "Niels Bohr: The Atomic Model". Great Scientific Minds. Corking Neck Publishing. ISBN ane-4298-0723-vii. Diakses tanggal thirteen-04-2008.
  85. ^ Berman, R. (1956). "Cryogenics". Almanac Review of Concrete Chemistry. seven: 1–20. doi:ten.1146/annurev.pc.07.100156.000245.
  86. ^ Charlton, Mike; Van Der Werf, Dirk Peter (1 March 2015). "Advances in antihydrogen physics". Science Progress. 98 (1): 34–62. doi:10.3184/003685015X14234978376369.
  87. ^ Kellerbauer, Alban (29 January 2015). "Why Antimatter Matters". European Review. 23 (01): 45–56. doi:x.1017/S1062798714000532.
  88. ^ Thomassen, Magnus. "Cost reduction and performance increase of PEM electrolysers" (PDF). fch.europa.european union. FCH JU. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 April 2018. Diakses tanggal 22 April 2018.
  89. ^ Kruse, B.; Grinna, S.; Buch, C. (2002). "Hydrogen Status og Muligheter" (PDF). Bellona. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-02-sixteen. Diakses tanggal 12 February 2008.
  90. ^ Venere, Eastward. (15 May 2007). "New process generates hydrogen from aluminum alloy to run engines, fuel cells". Purdue Academy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-01. Diakses tanggal 5 February 2008.
  91. ^ Kruse, Bjørnar. "Hydrogen Condition og muligheter" (PDF). bellona.org/. Bellona Norway. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 22 Apr 2018. Diakses tanggal 22 April 2018.
  92. ^ a b c Oxtoby, D. Due west. (2002). Principles of Modern Chemistry (edisi ke-5th). Thomson Brooks/Cole. ISBN 0-03-035373-4.
  93. ^ a b Printing, Roman J.; Santhanam, G. Due south. V.; Miri, Massoud J.; Bailey, Alla V.; Takacs, Gerald A. (2008). Introduction to hydrogen Technology. John Wiley & Sons. hlm. 249. ISBN 978-0-471-77985-8.
  94. ^ "Hydrogen Backdrop, Uses, Applications". Universal Industrial Gases, Inc. 2007. Diakses tanggal 11 March 2008.
  95. ^ Funderburg, E. (2008). "Why Are Nitrogen Prices So Loftier?". The Samuel Roberts Noble Foundation. Diakses tanggal xi March 2008.
  96. ^ Lees, A. (2007). "Chemicals from table salt". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-x-26. Diakses tanggal 11 March 2008.
  97. ^ Weimer, Al (25 May 2005). "Development of solar-powered thermochemical product of hydrogen from h2o" (PDF). Solar Thermochemical Hydrogen Generation Projection.
  98. ^ Perret, R. "Development of Solar-Powered Thermochemical Product of Hydrogen from Water, DOE Hydrogen Program, 2007" (PDF) . Diakses tanggal 17 May 2008.
  99. ^ Hirschler, 1000. M. (2000). Electrical Insulating Materials: International Issues. ASTM International. hlm. 89–. ISBN 978-0-8031-2613-8. Diakses tanggal 13 July 2012.
  100. ^ Smil, Vaclav (2004). Enriching the World: Fritz Haber, Carl Bosch, and the Transformation of World Food Production (edisi ke-1st). Cambridge, MA: MIT. ISBN 9780262693134.
  101. ^ Chemistry Operations (2003-12-15). "Hydrogen". Los Alamos National Laboratory. Diakses tanggal 2008-02-05 .
  102. ^ a b c McCarthy, John (1995-12-31). "Hydrogen". Stanford University. Diakses tanggal 2008-03-14 .
  103. ^ "Nuclear Fusion Ability". World Nuclear Clan. May 2007. Diakses tanggal 2008-03-xvi .
  104. ^ "Chapter 13: Nuclear Energy — Fission and Fusion". Energy Story. California Energy Commission. 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-24. Diakses tanggal 2008-03-xiv .
  105. ^ Usa Department of Free energy (2006-03-22). DOE Seeks Applicants for Solicitation on the Employment Effects of a Transition to a Hydrogen Economy. Siaran pers. Diakses pada 2008-03-16. Diarsipkan 2011-07-19 di Wayback Machine.
  106. ^ a b Georgia Tech (2008-02-11). Carbon Capture Strategy Could Lead to Emission-Free Cars. Siaran pers. Diakses pada 2008-03-16.
  107. ^ Heffel, James W. (2002-12-24). "NOx emission and performance data for a hydrogen fueled internal combustion engine at 1500 rpm using frazzle gas recirculation". International Journal of Hydrogen Energy. Riverside, CA: University of California. 28 (8): 901–908. doi:10.1016/S0360-3199(02)00157-X. Diakses tanggal 2008-03-sixteen .
  108. ^ See Romm, Joseph J. (2004). The Hype Almost Hydrogen: Fact And Fiction In The Race To Save The Climate (edisi ke-1st edition). Isle Press. ISBN 155963703X.
  109. ^ Garbak, John (2011). "Viii.0 Technology Validation Sub-Program Overview" (PDF). DOE Fuel Cell Technologies Program, FY 2010 Annual Progress Report. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 24 September 2015. Diakses tanggal 20 May 2015.
  110. ^ Le Comber, P. G.; Jones, D. I.; Spear, W. Eastward. (1977). "Hall effect and impurity conduction in substitutionally doped baggy silicon". Philosophical Magazine. 35 (five): 1173–1187. Bibcode:1977PMag...35.1173C. doi:10.1080/14786437708232943.
  111. ^ Van de Walle, C.G. (2000). "Hydrogen as a cause of doping in zinc oxide". Physical Review Letters. 85 (5): 1012–1015. Bibcode:2000PhRvL..85.1012V. doi:ten.1103/PhysRevLett.85.1012. PMID 10991462.
  112. ^ Janotti, A.; Van De Walle, C.G. (2007). "Hydrogen multicentre bonds". Nature Materials. six (1): 44–47. Bibcode:2007NatMa...6...44J. doi:10.1038/nmat1795. PMID 17143265.
  113. ^ Kilic, C.; Zunger, Alex (2002). "n-type doping of oxides past hydrogen". Applied Physics Letters. 81 (i): 73–75. Bibcode:2002ApPhL..81...73K. doi:10.1063/1.1482783.
  114. ^ Peacock, P. W.; Robertson, J. (2003). "Behavior of hydrogen in high dielectric constant oxide gate insulators". Applied Physics Messages. 83 (10): 2025–2027. Bibcode:2003ApPhL..83.2025P. doi:x.1063/one.1609245.
  115. ^ Durgutlu, Ahmet (2003-10-27). "Experimental investigation of the effect of hydrogen in argon equally a shielding gas on TIG welding of austenitic stainless steel". ScienceDirect. Ankara, Turkey: Gazi University. 25 (1): nineteen–23. doi:ten.1016/j.matdes.2003.07.004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-18. Diakses tanggal 2008-04-06 .
  116. ^ "Atomic Hydrogen Welding". Specialty Welds. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-16.
  117. ^ Hardy, Walter N. (2003-03-xix). "From H2 to cryogenic H masers to HiTc superconductors: An unlikely but rewarding path". Physica C: Superconductivity. Vancouver, Canada: University of British Columbia. 388–389: ane–half dozen. doi:10.1016/S0921-4534(02)02591-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-01. Diakses tanggal 2008-03-25 .
  118. ^ Barnes, Matthew (2004). "LZ-129, Hindenburg". The Slap-up Zeppelins. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-24. Diakses tanggal 2008-03-18 .
  119. ^ Block, Matthias (2004-09-03). "Hydrogen as Tracer Gas for Leak Detection". 16th WCNDT 2004. Montreal, Canada: Sensistor Technologies. Diakses tanggal 2008-03-25 .
  120. ^ "Report from the Committee on Dietary Food Additive Intake" (PDF). European Union. Diakses tanggal 2008-02-05 .
  121. ^ Reinsch, J (Oct 1980). "The deuterium isotope issue upon the reaction of fatty acyl-CoA dehydrogenase and butyryl-CoA". J. Biol. Chem. 255 (19): 9093–97. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-15. Diakses tanggal 2008-03-24 .
  122. ^ Bergeron, Kenneth D. (January–Feb 2004). "The Expiry of no-dual-apply". Bulletin of the Atomic Scientists. Educational Foundation for Nuclear Science, Inc. lx (1): 15. Diakses tanggal 2008-04-xiii .
  123. ^ Quigg, Catherine T. (March 1984). "Tritium Alert". Message of the Atomic Scientists. Chicago. xl (iii): 56–57. ISSN 0096-3402. Diakses tanggal 2008-04-15 .
  124. ^ "International Temperature Scale of 1990" (PDF). Procès-Verbaux du Comité International des Poids et Mesures. 1989. hlm. T23–T42. Diakses tanggal 2008-03-25 .
  125. ^ Cammack, Richard (2001). Hydrogen every bit a Fuel: Learning from Nature. Taylor & Francis Ltd. ISBN 0415242428.
  126. ^ Rhee, T. Southward.; Brenninkmeijer, C. A. M.; Röckmann, T. (19 May 2006). "The overwhelming part of soils in the global atmospheric hydrogen cycle" (PDF). Atmospheric Chemistry and Physics. half-dozen (six): 1611–1625. doi:10.5194/acp-6-1611-2006. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 24 August 2019. Diakses tanggal 24 Baronial 2019.
  127. ^ Eisenmann, Alexander; Amann, Anton; Said, Michael; Datta, Bettina; Ledochowski, Maximilian (2008). "Implementation and interpretation of hydrogen breath tests". Journal of Breath Research. 2 (4): 046002. Bibcode:2008JBR.....2d6002E. doi:10.1088/1752-7155/ii/4/046002. PMID 21386189.
  128. ^ Kruse, O. (2005). "Improved photobiological Hii production in engineered dark-green algal cells". The Journal of Biological Chemical science. 280 (twoscore): 34170–vii. doi:10.1074/jbc.M503840200.
  129. ^ Smith, H. O. (2005). "4.E.6 Hydrogen from H2o in a Novel Recombinant Oxygen-Tolerant Blue-green alga Arrangement" (PDF). FY2005 Progress Written report. United States Department of Energy. Diakses tanggal 2008-02-05 .
  130. ^ Williams, Chris (2006-02-24). "Pond life: the future of energy". Science. The Annals. Diakses tanggal 2008-03-24 .
  131. ^ "MyChem: Chemic" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal one October 2018. Diakses tanggal 1 Oct 2018.
  132. ^ a b Smith, H. O. (1997). "Prophylactic Standard for Hydrogen and Hydrogen Systems" (PDF). NASA. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-12-24. Diakses tanggal 2008-02-05 .
  133. ^ "Liquid Hydrogen MSDS" (PDF). Praxair, Inc. September 2004. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-05-27. Diakses tanggal 2008-04-xvi .
  134. ^ "'Bugs' and hydrogen embrittlement". Scientific discipline News. Washington D.C. 128 (3): 41. 1985-07-twenty. ISSN 0036-8423. Diakses tanggal 2008-04-sixteen .
  135. ^ "Hydrogen Safety". Humboldt State Academy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-17. Diakses tanggal 2008-03-15 .

Bacaan lebih lanjut [sunting | sunting sumber]

  • (1989). "Chart of the Nuclides". Fourteenth Edition. General Electric Company.
  • Ferreira-Aparicio, P (2005). "New Trends in Reforming Technologies: from Hydrogen Industrial Plants to Multifuel Microreformers". Catalysis Reviews. 47: 491–588.
  • Newton, David Due east. (1994). The Chemical Elements. New York, NY: Franklin Watts. ISBN 0-531-12501-7.
  • Rigden, John S. (2002). Hydrogen: The Essential Element. Cambridge, MA: Harvard University Press. ISBN 0-531-12501-7.
  • Romm, Joseph, J. (2004). The Hype well-nigh Hydrogen, Fact and Fiction in the Race to Save the Climate. Island Press. ISBN 1-55963-703-X. Author interview Diarsipkan 2010-01-04 di Wayback Auto. at Global Public Media.
  • Stwertka, Albert (2002). A Guide to the Elements. New York, NY: Oxford Academy Press. ISBN 0-xix-515027-nine.

Pranala luar [sunting | sunting sumber]

  • (Inggris) WebElements.com - Hidrogen
  • (Inggris) EnvironmentalChemistry.com - Hidrogen
  • (Inggris) It's Elemental - Hidrogen
  • (Inggris) Tabular array of Nuclides - Hidrogen Diarsipkan 2004-04-07 di Wayback Machine.
  • (Inggris) The Truth About Hydrogen; Popular Mechanics Diarsipkan 2007-05-22 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Basic Hydrogen Calculations of Quantum Mechanics
  • (Inggris) National Hydrogen Association
  • (Inggris) Hydrogen phase diagram
  • (Inggris) RIKEN Beam Science Laboratory, Nippon — Heavy hydrogen enquiry Diarsipkan 2007-08-03 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Wavefunction of hydrogen
  • (Inggris) Zinc Powder Volition Bulldoze your Hydrogen Auto

H&r Block Tax Software Premium + State 2018 With 5% Refund Bonus Offer [pc Download]

DOWNLOAD HERE

Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen

Posted by: heathergarty1969.blogspot.com

Comments




banner



Popular Posts

Tantangan Perekonomian Indonesia : Tantangan Ekonomi Indonesia Dan Bauran Kebijakan Atasi Dampak Covid 19 Macroeconomic Dashboard

Tantangan Perekonomian Indonesia : Tantangan Ekonomi Indonesia Dan Bauran Kebijakan Atasi Dampak Covid 19 Macroeconomic Dashboard . Pemerintah indonesia di era presiden joko widodo memiliki sebuah visi besar dalam sektor ekonomi digital. Bagaimana tidak, jokowi menargetkan indonesia . Direktur kebijakan ekonomi dan moneter bi yoga . In essence, globalization is the best means . Tulisan ini membahas target dan tantangan perekonomian indonesia dalam 5 tahun ke depan. Pada 2021 pun perekonomian masih dibayangi . Bagaimana tidak, jokowi menargetkan indonesia . In essence, globalization is the best means . Putri nurul khasanah research assistant mandiri macroeconomic dashboard. Tantangan ekonomi syariah dalam menghadapi masa depan indonesia di era globalisasi. Prospek Pemulihan Dan Tantangan Dalam Perekonomian Indonesia Disampaikan from slidetodoc.com Akan

Ludo Drawing Simple / Ludo Board by Markhal on DeviantArt

Ludo Drawing Simple / Ludo Board by Markhal on DeviantArt . How to draw ludo board step by step for beginners. Easy ludo game drawing/how to draw ludo step by step. How to draw ludo game board drawing very easy//lockdown games//vel's art classes.#ludogame #lockdowngame #trendinggame #game #stepbystep . How to draw ludo game board drawing very easy lockdown games vel s art classes. Pack of creative solid glyphs of drawing, ludo board, ruler, setting,. How to make ludo in corel draw | simple & easy way 2019 designed by : How to draw ludo game board drawing very easy//lockdown games//vel's art classes.#ludogame #lockdowngame #trendinggame #game #stepbystep . How to draw ludo board step by step for beginners. Ludogame lockdowngame trendinggame game stepbystep howto like share . Board game marker · desk elements . Ludo - Large Wooden Board | eBay from i.ebayimg.com

Drinks With Strawberry Vodka - Simple Strawberry Vodka Cocktail With Elderflower Mastercook

Drinks With Strawberry Vodka - Simple Strawberry Vodka Cocktail With Elderflower Mastercook . The best strawberry vodka drinks recipes on yummly | strawberry limeade sangria, strawberry rosé sparkling slush, watermelon strawberry martini. Our strawberry watermelon vodka spritz cocktail recipe combines perrier® strawberry flavored carbonated mineral water with grey goose vodka and fruity . · stir together the vodka, strawberry syrup, and lime juice together in a . Add vodka, elderflower liqueur, lemon juice, simple syrup . · 1 cup fresh strawberries · 1 cup sugar (we used beet sugar) · 1 cup water · lemonade: Ingredients · 3 cups fresh strawberries · 2 cups lemonade · 2 tablespoon sugar (optional) · 1 cup vodka · 3 cups ice · strawberries and lemons for . Add basil and gently muddle again. Shake and strain into a rocks glass filled with crushed ice. Garnish with half and half. · stir together the vodka, strawberry syrup, and lime juice together in a .

Bombas De Agua Para Fuentes De Jardin

Bombas De Agua Para Fuentes De Jardin Ordenar por Más relevantes Menor precio Mayor precio Bomba De Agua Sumergible 120 Fifty/h ii.5-6v Fuente Arduino 8700 pesos

Josh Richardson 2021 / Josh Richardson On Instagram Yeah Baby See I M Back In My Zone Josh Richardson Instagram

Josh Richardson 2021 / Josh Richardson On Instagram Yeah Baby See I M Back In My Zone Josh Richardson Instagram . The celtics are finalizing a trade friday to acquire richardson from the mavericks, shams charania of . That boston is acquiring josh richardson with their $11m trade exception. On november 18, 2020, richardson, along with the draft rights to tyler bey, were traded to the . Boston will absorb richardson's salary into the trade exception created in the gordon hayward deal. Stay up to date on injuries and daily fantasy trends at . On november 18, 2020, richardson, along with the draft rights to tyler bey, were traded to the . Boston will absorb richardson's salary into the trade exception created in the gordon hayward deal. July 31st, 2021 at 1:39pm cst by eli cohen. Stay up to date on injuries and daily fantasy trends at . That boston is acquiring josh richardson with their $11m trade exception.

Raphinha Leeds Png : Kalvin Phillips relishing chance for Leeds to renew ...

Raphinha Leeds Png : Kalvin Phillips relishing chance for Leeds to renew ... . Raphinha leeds united poster photo art print leeds memorabilia printedluxury. 5 out of 5 stars (111) sale price $16.93. Pick up personalised soccer jerseys 20 and enjoy optimisation. Leeds sat deep and soaked up pressure before gjanni alioski sent dallas through on the break in injury time, with the northern irish international slotting a shot through ederson's legs to win it. Leeds played out a goalless draw with arsenal at elland road in the premier league on sunday. Leeds sat deep and soaked up pressure before gjanni alioski sent dallas through on the break in injury time, with the northern irish international slotting a shot through ederson's legs to win it. Raphinha, 24, from brazil leeds united, since 2020 right winger market value: Artwork by chris moran @chrismoranart This item is inform raphinha, a rm from brazil, playing for leeds united in england premier league (1). Fin

Juegos Para Baby Shower 2018 - Es Un Juego De Bingo De Baby Shower Para Niñas - 24 - $ 98 ...

Juegos Para Baby Shower 2018 - Es Un Juego De Bingo De Baby Shower Para Niñas - 24 - $ 98 ... . One of the mainstays of most baby showers is the bab. Parents.com parents may receive compensation when you click through and purchase from links contained on this website. Here are 19 baby shower games that are so fun, no one will even think about sneaking out of the party early. Make your baby shower fun by adding a variety of baby shower games for guests to play. Find baby shower game ideas to make this the best baby shower ever. Find out everything you need to know about parenting. And see where to stop to stock up on supplies and create invitations. Parents.com parents may receive compensation when you click through and purchase from links contained on this website. One of the mainstays of most baby showers is the bab. Find baby shower game ideas to make this the best baby shower ever. 60

Talleres / Ejemplos De Talleres Para Ninos Y Sus Beneficios Formainfancia

Talleres / Ejemplos De Talleres Para Ninos Y Sus Beneficios Formainfancia . Talleres industriales performs all possible major and minor ship repairs, overhaul and maintenance in the panama canal. Los talleres son gratuitos y no requieren estudios previos. Talleres live score (and video online live stream), team roster with season schedule and results. Tazón coffee shop • bayamón, bayamón. Taller de espresso & latteart. Encontrá tu próximo taller acá. Bienvenidos a la nueva plataforma de los talleres de danza unam. Sat, sep 18, 10:00 am. Buscás un taller de confianza? Inscripciones talleres recreativos en línea: Facilitadores De Todo El Pais Se Forman En Talleres De Creatividad Fundacion Telefonica Ecuador from fundaciontelefonica.com.ec Talleres industriales performs all possible major and minor ship repairs, overhaul and maintenance in the panama

Libro Gratis El Principito Pdf : Frases do Pequeno Príncipe para refletir a educação com ...

Libro Gratis El Principito Pdf : Frases do Pequeno Príncipe para refletir a educação com ... . Luego, como no puede moverse,. 'le petit prince'), publicado el 6 de abril. La ciudad y los perros libros gratis, libros para leer, lectura, vargas llosa. Principito libro frases curiosidades portada tener bueno mano trata saint. Descarga el principito (con ilustraciones) en pdf gratis. Luego, como no puede moverse,. La ciudad y los perros libros gratis, libros para leer, lectura, vargas llosa. Portada del libro el principito para descargar en pdf gratis. Representaba una serpiente boa que . Cuando yo tenía seis años, vi en un libro sobre la selva virgen que se titulaba historias vividas, una magnífica lámina. Libro El Principito: Mis Galletas Descargar Gratis pdf from librosebooks.org En el libro se afirmaba: He aquí la copia del dibujo. La ciudad y

Snow Ticketing Tool : Snow Basics Youtube

Snow Ticketing Tool : Snow Basics Youtube . Read and view snow ticketing tool wiki reviews. We are trying to integrate lvm 2.1 with our external ticketing tool snow by which we would like to automate the start, stop process of sap systems using snow tool.perhaps we need to find a web. Watch this video to review the basics of working with snow, tnsu's online help ticketing system. Snow tickets are selling out. Check out our snow tickets selection for the very best in unique or custom, handmade pieces from our shops. Read and view snow ticketing tool wiki reviews. Read and view snow ticketing tool reviews. That snow ticket was charmin soft. Quickly browse through hundreds of ticketing tools and systems and narrow down your top choices. What does your snowy area look like? Integrate Itsi With Servicenow Splunk Documentation from docs.splunk.com What
close